pada postingan ketiga ini kita akan membahas mengenai salah satu lokasi wisata pilihan bagi para pelancong yang berkunjung ke Kota Pahlawan ini, tidak lain adalah Monumen Kapal Selam atau yang akrab disebut MONKASEL oleh warga Surabaya.
 |
TUGU PERESMIAN MONKASEL, SURABAYA |
History
Monkasel adalah sebuah monumen Kapal Selam terbesar di kawasan Asia, yang dibangun di sisi sungai Kalimas, Surabaya. Monumen ini dibangun dengan ide para petinggi Kapal Selam dari Angkatan Laut. Monumen Kapal Selam yang dinamai KRI Pasopati 410 adalahmonumen pada skala penuh(bukan replika). Monumen ini resmi dibuka pada 15 Juli 1998 dan telah beroperasi sebagai salah satu objek wisata di Kota Surabaya.
 |
MONUMEN KAPAL SELAM, SURABAYA
|
Review Around Monkasel
 |
TEMPAT PEMBELIAN TIKET MONKASEL |
sebelum memasuki kawasan Monkasel ini kita diwajibkan untuk membeli tiket masuk seharga Rp. 10.000,00. Petugas bagian ticketing menyambut kami dengan senyuman ramah dan mengarahkan kami untuk menuju pintu masuk dari KRI Pasopati 410.
 |
PETUGAS KEBERSIHAN DI MONKASEL |
Kami sebagai pengunjung sangat kagum dengan lingkungan di Monkasel yang sangat terjaga kebersihannya. Tidak kami menjumpai sampah-sampah yang berserakan di lingkungan Monkasel selama kami berkunjung. Terdapat beberapa petugas kebersihan tampak membersihkan lingkungan Monkasel dengan cekatan.
 |
KONDISI TOILET DI MONKASEL |
Toilet yang terbagi menjadi 4 buah ruangan berukuran sedang dengan konfigurasi 2 ruang menjadi toilet pria dan 2 lainnya menjadi toilet wanita ini menyambut kami dengan keadaan kotor dan jauh dari kata bersih. Kami menemui lantai toilet yang penuh dengan jejak alas kaki dan bak mandi yang air nya tidak di kuras. Sebenarnya kawasan wisata seperti ini memiliki toilet yang cukup memadai sehingga membuat pengunjung tidak risih dengan kondisi toilet yang kotor. Sebaiknya pengelola monkasel juga memperhatikan kondisi toilet, tidak hanya pada kebersihan lingkungannya saja.
Terdapat cafe dan telepon umum yang masih dapat digunakan di wilayah Monkasel ini. Kondisi masing-masing fasilitas pendukung ini masih tergolong baik. Cafe yang menawarkan menu makanan berat maupun snacks dan menghadirkan hiburan berupa penyanyi lengkap dengan pemain musiknya pada hari-hari tertentu ini menawarkan harga yang masih masuk akal, hal ini berbeda dengan tempat makan di lokasi wisata lain yang menawarkan menu dengan harga yang diatas rata-rata, bahkan dengan harga mahal tidak menjamin kualitas makanannya baik atau rasanya enak.
Kami sangat menikmati kunjungan di Monumen Kapal Selam ini, namun menurut kami masih banyak yang harus diperhatikan lagi, contohnya pada kebersihan toilet. Kami berharap pemerintah ataupun pengelola memperhatikan masalah tersebut sehingga pengunjung lebih betah dan semakin banyak yang berkunjung ke monkasel.
 |
Dari Kiri: Jihan, Raras, Teta, Atria, dan Arya |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar