Kamis, 10 September 2015

EXOTIC MONKASEL

pada postingan ketiga ini kita akan membahas mengenai salah satu lokasi wisata pilihan bagi para pelancong yang berkunjung ke Kota Pahlawan ini, tidak lain adalah Monumen Kapal Selam atau yang akrab disebut MONKASEL oleh warga Surabaya.
TUGU PERESMIAN MONKASEL, SURABAYA

History

Monkasel adalah sebuah monumen Kapal Selam terbesar di kawasan Asia, yang dibangun di sisi sungai Kalimas, Surabaya. Monumen ini dibangun dengan ide para petinggi Kapal Selam dari Angkatan Laut. Monumen Kapal Selam yang dinamai KRI Pasopati 410 adalahmonumen pada skala penuh(bukan replika). Monumen ini resmi dibuka pada 15 Juli 1998 dan telah beroperasi sebagai salah satu objek wisata di Kota Surabaya.

MONUMEN KAPAL SELAM, SURABAYA


Review Around Monkasel


  • Bagian Ticketing

TEMPAT PEMBELIAN TIKET MONKASEL

sebelum memasuki kawasan Monkasel ini kita diwajibkan untuk membeli tiket masuk seharga Rp. 10.000,00. Petugas bagian ticketing menyambut kami dengan senyuman ramah dan mengarahkan kami untuk menuju pintu masuk dari KRI Pasopati 410.

  • Kebersihan Lingkungan
PETUGAS KEBERSIHAN DI MONKASEL

Kami sebagai pengunjung sangat kagum dengan lingkungan di Monkasel yang sangat terjaga kebersihannya. Tidak kami menjumpai sampah-sampah yang berserakan di lingkungan Monkasel selama kami berkunjung. Terdapat beberapa petugas kebersihan tampak membersihkan lingkungan Monkasel dengan cekatan.

  • Toilet
KONDISI TOILET DI MONKASEL
Toilet yang terbagi menjadi 4 buah ruangan berukuran sedang dengan konfigurasi 2 ruang menjadi toilet pria dan 2 lainnya menjadi toilet wanita ini menyambut kami dengan keadaan kotor dan jauh dari kata bersih. Kami menemui lantai toilet yang penuh dengan jejak alas kaki dan bak mandi yang air nya tidak di kuras. Sebenarnya kawasan wisata seperti ini memiliki toilet yang cukup memadai sehingga membuat pengunjung tidak risih dengan kondisi toilet yang kotor. Sebaiknya pengelola monkasel juga memperhatikan kondisi toilet, tidak hanya pada kebersihan lingkungannya saja.

  • Fasilitas pendukung


Terdapat cafe dan telepon umum yang masih dapat digunakan di wilayah Monkasel ini. Kondisi masing-masing fasilitas pendukung ini masih tergolong baik. Cafe yang menawarkan menu makanan berat maupun snacks dan menghadirkan hiburan berupa penyanyi lengkap dengan pemain musiknya pada hari-hari tertentu ini menawarkan harga yang masih masuk akal, hal ini berbeda dengan tempat makan di lokasi wisata lain yang menawarkan menu dengan harga yang diatas rata-rata, bahkan dengan harga mahal tidak menjamin kualitas makanannya baik atau rasanya enak.


  • Kesimpulan
Kami sangat menikmati kunjungan di Monumen Kapal Selam ini, namun menurut kami masih banyak yang harus diperhatikan lagi, contohnya pada kebersihan toilet. Kami berharap pemerintah ataupun pengelola memperhatikan masalah tersebut sehingga pengunjung lebih betah dan semakin banyak yang berkunjung ke monkasel.

Dari Kiri: Jihan, Raras, Teta, Atria, dan Arya






RELIGIOUS CHARM OF SUNAN AMPEL's FUNERAL

History and The Journey



Di usianya yang masih belia 20 tahun, nama Raden Achmad Rachmatulloh adalah seorang figur yang alim, bijak, berwibawa dan banyak mendapat simpati dari masyarakat. Sebagai seorang yang pandai dengan ilmu-limu agama, beliau dipercaya Raja Majapahit untuk berdakwah dan menyebarkan agama Islam di Surabaya (dulu namanya Ampel Dento).
Beliaupun memimpin sebuah dakwah di Surabaya, namun karena terkendala tempat, Raden berinisiatif bersama masyarakat sekitar membangun sebuah masjid pada tahun 1421 M, untuk media dakwahnya. Ditempat tersebutlah, Raden Achmad yang kini dikenal sebagai Sunan Ampel menghabiskan masa hidupanya di masjid itu. Hingga akhirnya pada tahun 1481 meninggal dunia, dan makamnya pun terletak disebelah kanan depan masjid Ampel. 

Masjid yang dikenal sebagai masjid terbesar nomor dua di Surabaya ini, kini tidak henti-hentinya diramaikan para penjiarah yang ingin melihat langsung makam Sunan Ampel dari dekat. Bahkan setiap menjelang dan selama bulan ramadhan makam dan masjid Sunan Ampel di Surabaya selalu dipadati pengunjung. Di tempat ini konon, kabarnya menjadi tempat berkumpulnya para ulama dan Wali Allah dari berbagai daerah di tanah Jawa. Ditempat ini pula, para ulama membicarakan ajaran Islam sesuai petunjuk Allah. Sekaligus membahas metode penyebarannya di Pulau Jawa. 

Masjid Sunan Ampel yang dibangun dengan gaya arsitektur jawa kuno dan nuansa arab islami yang sangat lekat ini, terasa kental bagi masyarakat setempat. Kemudian oleh warga Ampel Masjid dan makam Sunan Ampel dibangun sedemikian rupa agar orang yang ingin melakukan sholat di masjid dan berziarah dapat merasa nyaman dan tenang. Hal ini tampak jelas dengan dibangunnya lima Gapuro (Pintu Gerbang) yang merupakan simbol dari Rukun Islam. Dari arah selatan tepatnya di jalan Sasak terdapat Gapuro bernama Gapuro Munggah, dimana pejiarah akan menikmati suasana perkampungan yang mirip dengan pasar Seng di Masjidil Haram Makkah, yang menggambarkan seorang muslim wajib naik haji jika mampu.

Setelah melewati lorong perkampungan yang menjadi kawasan pertokoan yang menyediakan segala kebutuhan, mulai busana muslim, parfum, kurma dan berbagai assesoris orang yang sudah pernah melakukan ibadah haji lengkap tersedia di pasar Gubah Ampel Suci. Kemudian peziarah dapat melihat sebuah Gapuro Poso (Puasa) yang terletak di selatan Masjid Sunan Ampel. Kawasan Gapuro Poso ini memberikan suasana pada bulan puasa Ramadhan, yang artinya seorang muslim wajib berpuasa.

Selesai melewati Gapura, peziarah akan memasuki halaman Masjid, disana akan tampak bangunan Masjid Induk yang megah dengan menaranya yang menjulang tinggi yang dibangun oleh Sunan Ampel, dan sampai sekarang masih tetap utuh baik menara maupun tiang penyangganya.

Banyak para peziarah menghabiskan waktunya untuk salat, berzikir, tadarus dan bahkan tidak sedikit peziarah yang berdoa di samping makam Sunan Ampel.

Setelah selesai, perjalanan dapat dilanjutkan, dan pejiarah akan menjumpai Gapuro Ngamal, yang artinya bershodaqoh. Shodaqoh itupun digunakan untuk pelestarian dan kebersihan kawasan Masjid dan Makam. Itupun menggambarkan Rukun Islam tentang wajib zakat.

Gapura lainnya yang letaknya tidak jauh dari tempat tersebut yakni Gapuro Madep, persis di sebelah barat Masjid Induk, dan disana para pejiarah akan menjumpai makam Mbah Shanhaji, sebagai simbol arah kiblat Masjid Agung Sunan Ampel, yang menggambarkan sholat menghadap kiblat.

Terakhir, para pejiarah akan melihat Gapuro Paneksen untuk masuk ke makam. Ini menggambarkan sebagai syahadat "Bersaksi tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad utusan Allah".

Hal lain yang dapat menjadi daya tarik pejiarah adalah, dilokasi tersebut terdapat sumur yang dulu dibuat oleh Sunan Ampel dan pengikutnya.  Masyarakat sekitar meyakini, dengan meminum air sumur yang berada di belakang masjid akan membawa berkah tersendiri.  Selain sumur, bentuk peninggalan unik bernilai religi dan berarsitektur Islami lainnya adalah masjid yang masih berdiri kokoh. 

Menurut sejarah, dalam masa penjajah, masjid yang berbahan kayu jati yang didatangkan dari beberapa wilayah di Jatim ini punya 'karomah' tersendiri. 

Bahkan, saat kolonial membombardir Surabaya dengan peluru dari berbagai arah, dan menimbulkan kerusakan di sana-sini. Masjid Ampel tidak terusik atau mengalami kerusakan sedikitpun. 

"Kata orang tua-tua dulu tempat ini berkaromah. Selalu dilindungi Allah," ujar Ibrahim warga keturunan Arab yang mengatakan lima generasi diatasnya lahir dan berdagang di kawasan Ampel, Surabaya. 

Hingga kini, kawasan Masjid Ampel semakin terkenal. Tidak hanya dari dalam kota, pengunjung terus berdatangan dari berbagai penjuru tanah air dan manca negara, karena tidak ingin menyia-nyiakan tempat bersejarah itu.

UNIQENESS of AMPEL

MENIKMATI LEZATNYA NASI KEBULI DI KAMPUNG ARAB, AMPEL SURABAYA



Nama Masakan : Nasi Kebuli
Nama Depot : "Yaman Kuliner, Resto Timur Tengah"
Alamat         : KH. Mas Mansyur no 92. dekat masjid Ampel Surabaya
Harga           : Nasi kebuli kosong Rp. 15.000, jika ditambah daging kambing Rp. 25.000

Nasi kebuli adalah makanan timur tengah yang banyak dicari karena aromanya yang khas dan mampu mengenyangkan. Bagi sebagian orang, nasi kebuli dianggap masakan khas yang menyerupai nasi goreng. Sekilas memang tampilannya mirip, tapi untuk rasa dan aroma sangat berbeda.
Bagi yang pertama melihat nasi kebuli, tidak salah bila menyebutnya nasi goreng. Bila dirasakan, aroma kencur dan kunyit pada nasi kebuli begitu kuat. Berbeda dengan nasi goreng jawa yang lebih beraroma bawang. Sepintas bentuk nasi kebuli juga mirip dengan nasi briani, yang membedakan hanya warnanya, nasi briani berwarna lebih kuning. Nasi kebuli dan nasi briani sama-sama menggunakan lauk daging kambing, terkadang ada juga tempat makan yang menggunakan potongan daging ayam sebagai lauknya.
Bahan dan bumbu nasi kebuli adalah bawang goreng, kayu manis, cengkeh, pala, kapulaga, bunga peka, serai, daun jeruk, dan minyak samin. Karena  masakan khas Arab, maka  menggunakan potongan daging kambing dan tulang muda sebagai lauknya.
Cara memasaknya pun sama, diawali dengan menumis bumbu hingga harum lantas memasukkan santan dan masak sampai jadi karonan. Setelah itu baru proses pengukusan sekitar 30 - 45 menit lantas dilanjutkan dengan menambah minyak samin, aduk rata, dan dihidangkan selagi hangat.

Berjalan-jalan ke kawasan Ampel Surabaya memang sangat berkesan bagi kami. Tidak hanya mendapati kepuasan wisata religi saja di sana, aneka sajian kuliner berbagai daerah yang cukup ‘langka’ juga bisa dijumpai, misalnya saja restoran atau warung makan timur tengah berbasis masakan Arabian Food.
Ada beberapa tempat makan timur tengah di sana yang namanya cukup terkenal. Ketika menjejakkan kaki di sana, selain depot Al Mutlik dan Depot Madinah, Resto/ depot Yaman jangan sampai dilewatkan. Kenapa demikian? Karena depot tersebut cukup dikenal masyarakat sekitar dan warga Surabaya sebagai penyedia makanan timur tengah jempolan dan cukup berpengalaman.
Betapa tidak, sejak berdiri tahun 2002 hingga sekarang, depot ini tetap eksis menjajakan menu yang sama, yaitu menu-menu khas Timur Tengah yang mengundang selera. Jangan harapkan pengunjung di sana mencari makanan populis macam nasi rawon, soto, atau nasi rames, yang ada hanyalah sate dan gulai. Itu pun mayoritas berbahan dasar kambing. So, yang punya tekanan darah tinggi mohon tiarap dulu deh untuk saat ini hehehe